KEHILANGAN
Embun masih membiaskan kesejukannya kala itu.Dinginnya kabut
pagi menyelimuti kulit ari serasa menusuk sampai ke sum-sum tulang.Disingkapnya
selimut yang menemaninya semalaman.Iva mulai bangkit.Diambilnya air wudlu &
mulai menjalankan rutinitasnya.
Kala itu Iva masih duduk di bangku SMP. Hari itu masih classmeeting
.Jadwal perlombaannya permainan bola voli.Seusai
perlombaan,Iva,Ana,Nia,Lizha,Vida,& Arivameninggalkan lapangan bola voli.Di
tengah perjalanan,Ariva menghentikan langkahnya,tanpa ia sadari Ia bergumam
,”Andai aja aku bisa jadi pacar Dany,,,,”(sambil memandang Dhany yang sedang
duduk di bawah pohon & melambaikan tangannya pada Ariva ).Iva & Ana
sontak menarik tangannya dan mengajaknya kembali ke kelas .
Dhany ,seorang cowok yang sudah tidak asing lagi di sekolah
mereka.Kulitnya putih ,badannya tinggi,namun sayang dia terkenal bukan karena
prestasi atau kearifan tapi karena kepribadiannya yang brandal & mbeling
.Ia menjadi bahan pembicaraan di ruang guru.
Tentu saja Iva dan
sahabat-sahabatnya tak kan pernah membiarkan Ariva jatuh ke pelukan Dhany.Kalau
sampai hal itu terjadi mungkin Ariva akan terbawa dan terkontaminasi akan virus
kenakalan Dhany.Mereka kerap kali mengingatkan Ariva bahwa apa yang Ia rasakan
itu tidak benar dan hanya akan menjerumuskannya ke jurang kehancuran.
Suatu hari ,Ariva terlihat tak
seperti biasanya .Dia sama sekali tidak menyapa bahkan enggan tersenyum &
membuka mulutnya.Dia hanya duduk bersandar di depan kelas dengan pandangan
kosongnya.Nia & Iva pun datang mengagetkannya sambil bercanda gurau.Ariva
tetap enggan tersenyum.Iva & Nia saling berpandangan.Aneh.Sesaat kemudian
Ariva mulai menggerakkan bibirnya.”Aku
butuh kebebasan !”.Mereka berdua semakin bingung.Ariva berbalik menatap
keduanya dengan mata nanar yang membendung air mata yang menggantung hendak
terjatuh.”Aku butuh kebebasan,,,,,,,”suaranya kembali terdengar.”Dari dulu aku
pengen banget merasakan indahnya cinta & kasih sayang seorang lelaki ...
Dan itu hampir aku rasain,,tapi kenapa kalian selalu mengekangku.Kalian selalu
melarangku.Menghalang-halangi kedekatanku dengan Dhany.Sebenarnya apa yang
kalian mau?Apa kalian tidak ingin melihatku bahagia?Kalian senang melihatku
terluka?”sambung Ariva .Kata-katanya semakin serak seperti tertahan dalam
tenggorokan.Air matapun berlinangan.Iva & Nia tercengang
mendengarnya.Ana,Lizha,& Vida pun mendekat.
Iva : “Kamu salah kalau
kamu kira kita gak pengen liat kamu bahagia.Memang,kita selalu melarangmu
ddekat dengan Dhany,tapi itu untuk kebaikanmu.Dhany itu brandal , bringas,D ia pasti akan menjadi racun bagimu.Kamu harus
membuka mata kamu”.
Ariva :”Jangan pernah menghinanya di depan mataku.Dia baik bagiku,dan,kalian
bilang ,itu demi kebaikanku?menurut kalian aku salah?Oke.terima kasih atas
kebaikan kalian.”
Nia :”Ariva,apa yang dikatakan Iva itu benar.Kamu sudah
dibutakan oleh cintamu pada Dhany.Kamu
harus dengar kata-kata sahabat-sahabatmu ini.”
Ariva:”Baiklah,,,,,,,,,,(ia menghela nafas panjang)kalau memang
kalian sahabatku.Tolong,,aku mohon biaarkan aku bersama Dhany &
meninggalkan kalian.Aku merasa terkekang bersama kalian,aku butuh kebebasan.Ini
hidupku.Jalanku.Masa depanku.Dan aku berhak menentukan jalan hidupku.”
Vida :”Oke.Terserah apa maumu,,,!!! (dengan rasa jengkel &
marah Vida membentak Ariva)
Iva :”Kalau memang itu keputusanmu.Dan kamu merasa gak nyaman
berada di antara ‘SG’ ,aku dan sahabat-sahabatmu ini gak bisa berbuat apa-apa
lagi.Tapi ingat,kami nglakuin ini semua untuk kebaikanmu.Dan kami tetap akan
jadi sahabatmu sampai kapanpun,,jika suatu saat kamu ingin kembali pada
kami,,,,,,,tangan kami akan selalu menantikanmu.”
Isak tangis & air matapun tak
terasa mengiringi kepergian Ariva dari ‘SG’.
Namun di
balik itu semua tersimpan rasa kecewa & penyesalan di hati
Iva,Nia,Lizha,Ana,& Vida karena mereka tidak mampu mempertahankan
persahabatan yang telah mereka bina sejak lama itu.
Selang beberapa minggu kabar keretakan hubungan persahabatan
mereka sampai ke telinga para guru ,mereka pun sangat menyayangkan hal itu.Terdengar
pula kabar bahwa Ariva bertengkar dengan orang tuanya gara-gara Dhany.Hal itu
terasa jaadi beban untuk ‘SG’ saat itu.Mereka benar-benar menyesali kepergian
Ariva dari ‘SG’.
Kisah
ini diadopsi dari kisah nyata pengalaman pribadi penulis bersama
sahabat-sahabatnya sewaktu SMP.
‘SG’ : Inisial
dari nama persahabatan penulis.